Anjangsana kelompok tani sido mulyo materi pengendalian antraknosa/ patek pada tanaman cabe di Desa Natai Baru Kecamatan Arut Selatan
Nomor Dokumen
400159580
Tanggal Publish
26 April 2022
Jenis Informasi
Program dan Kegiatan
Kategori Dokumen
Berkala
Tipe Dokumen
Gambar (.png)
Penerbit
Dinas Pertanian
Kandungan Informasi
PENGENDALIAN Beberapa Cara Dalam Pengendalian Penyakit Antraknose : 1. Sebelum disemai, biji direndam dalam air hangat selama setengah jam, atau direndam selama 4-8 jam dalam larutan fungisida (benlate dengan dosis 0,5 gr/liter) 2. Pergunakan bibit yang sehat, jika menggunaka bibit sendiri. jangan dari bekas cabai terserang antraknose, karena spora jamur tersebut masih bertahan pada benih cabai 3. Atur jarak tanam agar tidaklembab, gunakan jarak tanam ideal 65 cm x 70 cm 4. Pilih lokasi lahan yang bukan bekas tanaman terong, tomat ( satu famili dengan cabai). Spora antraknose mampu beradaptasi dan bertahan hidup dalam tanah dalam waktu tahunan 5. Tanam lah varietas cabai yang lebih tahan antraknose, seperti cabai keriting 6. Pergunakan pupuk dasar yang rendah unsur Nitrogen, karena akan membuat tanaman cabai rentan dan meningkatkan kelembaban sekitar tanaman 7. Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabai 8. Bersihkan kebun dari buah yang terserang antraknose dengan cara dikumpulkan lalu dibakar dan pisahkan buah sehat dari buah yang sakit agar tidak terkontaminasi 9. Gunakan mulsa plastik warna hitam perak untuk menghindari penyebaran spora jamur melalui percikan air hujan 10. Lakukan pemipilan tunas agar tanaman tidak terlalu rindang 11. Lakukan penyemprotan dengan fungisida ( Derosol 60 WP dicampur dengan Dithane M-45 dengan perbandingan 1;8, konsentrasi 2,8 gr/liter), atau Difolatan 4 c/liter, Champion 77 WP, Rubigan 120 EC, Folicur 25 WP, Topsin, Antracol 70 WP, Delsene MX 200 , Cupravit OB 12, Kocide 60 WDG . Cybex)