Monitoring tanaman mentimun milik pak Toyo Poktan Budi karya Natai raya (PP Nur Asih Budiyati BPP Kecamatan Arut Selatan)
Nomor Dokumen
400191847
Tanggal Publish
31 August 2022
Jenis Informasi
Program dan Kegiatan
Kategori Dokumen
Berkala
Tipe Dokumen
Gambar (.jpeg)
Penerbit
Dinas Pertanian
Kandungan Informasi
Mentimun atau dalam bahasa latinnya Cucumis sativus merupakan tanaman sayuran buah yang paling banyak diminati masyarakat hampir di seluruh daerah di Indonesia. Tanaman sayuran buah biasanya selalu tersaji dimeja-meja makan, dan cukup setia mendampingi masakan yang lain baik sebagai sayuran yang dimasak sebagai sayur, maupun disajikan sebagai lalapan pendamping lauk pauk seperti ayam goreng, ikan goreng atau yang lainnya dan tentunya tidak ketinggalan sambal pedas sebagai temannya, bahkan mentimun bisa juga disajikan sebagai penyegar pelepas dahaga jika disajikan sebagai minuman segar. Itulah beberapa kenikmatan yang disajikan sayuran buah yang satu ini. Mentimun sebagai tanaman sayuran buah selalu ada dan hadir di setiap daerah karena memang sayuran ini banyak dibudidayakan dimasyarakat, sayuran ini dibudidayakan sebagai komoditi sayuran yang berorientasi bisnis maupun sekedar dibudidayakan secukupnya oleh masyarakat dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sayur keluarga. Karena memang tanaman sayuran buah ini cukup mudah dibudidayakan. Mentimun sangat cocok dibudidayakan di tanah ringan, baik di daerah panas maupun di daerah pegunungan berhawa dingin. Jenis-jenis Mentimun Terdapat beberapa jenis mentimun yang dikenal masyarakat, adalah sebagai berikut : Mentimun Biasa Ciri dari mentimun ini adalah memiliki warna kulit putih kehijauan dan dagingnya lunak serta memilii panjang buah sampai dengan 15 cm. Mentimun Krai Mentimun krai memiliki ciri warna hijau tua dan bergaris-garis putih serta buahnya agak kecil. Mentimun Bonteng Suri Ciri mentimun bonteng suri adalah memiliki buah yang besar dengan daging yang harum, mentimun ini lebih terkenal sebagai Timun Suri yang banyak dipasarkan menjelang bulan puasa, dan sering digunakan sebagi campuran sop buah atau es buah. Mentimun Watang Ciri mentimun ini adalah memiliki kulit buah berwarna hijau bergaris putih, buahnya besar dengan panjang hingga 25 cm. Syarat Tumbuh Mentimun termasuk jenis tanaman yang memiliki daya adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya serta tidak memerlukan perawatan yang khusus. Mentimun biasanya dapat tumbuh atau dengan baik hidup pada lahan dengan ketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl. Sedangkan tekstur tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar liat rendah dengan pH tanah sekitar 6 – 7. Mentimun juga membutuhkan iklim kering, sinar matahari cukup dengan temperatur berkisar antara 21,1°-26,7°C. Namun, tanaman mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi karena dapat menyebabkan bunga berguguran sehingga gagal membentuk buah. Selain itu, daerah yang temperatur siang dan malam harinya berbeda sangat tajam dapat menyebabkan munculnya serangan penyakit tepung. Teknik Budidaya Mentimun Benih Benih merupakan salah satu faktor penting budidaya tanaman karena mempengaruhi produktivitas tanaman. Jenis benih mentimun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu benih mentimun hibrida dan non hibrida komersial. Benih mentimun yang baik ditandai dengan kulit biji mengkilap, tidak berbintik, bernas dan daya kecambahnya lebih dari 75%. Namun, benih hibrida kurang baik karena karena bijinya tidak dapat ditanam kembali oleh petani, sedangkan varietas non hibrida dapat dibenihkan kembali dengan memilih buah mentimun yang matang di pohon, sehat, tidak cacat dan berasal dari tanaman yang tumbuh subur. Persiapan Lahan Tanah diolah dengan dibajak atau dicangkul buat guludan dengan tinggi 50 cm, lebar 120 cm, jarak antar guludan 40 cm. Pemakaian mulsa plastik disarankan untuk mendapat hasil yang lebih baik. Pupuk dasar diberikan 4 - 7 hari sebelum tanam, yaitu SP - 36 20 g/tan. Dan ZK plus 10 g/ tanaman. Penanaman Waktu penanaman mentimun yang paling baik adalah akhir musim hujan atau saat musim kemarau dengan langsung menanam benihnya. Pembuatan lubang tanam dua baris atau double rows 60 x 40 cm, lubang pupuk dapat ditugal 5 cm disamping lubang tanam. Benih ditanam sedalam 1 cm, 2 benih perlubang tanam. Benih ditutup dengan abu jerami pada musim kemarau dan pada musim hujan dengan abu ditambah pupuk kandang. Penyulaman dilakukan secepatnya agar pertumbuhan tanaman seragam. Pemeliharaan Pengairan. Usahakan tanah dalam kondisi lembab, lahan yang kekeringan menyebabkan tanaman stres dan buah pahit, pengairan dilakukan 1 x seminggu. Pemasangan lanjaran atau lurus diupayakan saat tanaman berumur 2 minggu, selanjutnya disiapkan tali rapia 2 tingkat dengan jarak 30 cm. Dilakukan untuk menghilangkan gulma. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver). Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.) Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT. Kutu daun (Aphis gossypii Clover) Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA Penyakit Busuk daun (Downy mildew) Penyebab: Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan berembun atau berkabut. Gejala: daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. Penyakit tepung (Powdery mildew ) Penyebab: Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala: permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. Antraknose Penyebab: cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. Bercak daun bersudut Penyebab: cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala: daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. Virus Penyebab: Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. Gejala: daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae. Kudis (Scab) Penyebab: cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala: ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. Busuk buah Penyebab: cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 - 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam. Penanganan Panen dan Pascapanen Merupakan saat yang dinanti-nantikan petani karena saat itulah mereka akan menikmati hasil jerih payahnya Mentimun sudah mulai dapat dipanen jika (a) buah mentimun berumur 32-35 HST. Buah mentimun lokal untuk sayuran, asinan atau acar dipanen 42 hari setelah tanam sedangkan mentimum suri dipanen setelah matang. Khusus untuk mentimun Jepang, kriterianya pemanenan adalah (a) panjang 20-30 cm dan garis tengah 3-4 cm, (b) bentuk buah lurus dan kulit mulus dan (c) masih muda dan segar. Buah dipanen pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Mentimun sayur dipanen 5-10 hari sekali tergantung dari varietas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki. Dalam melakukan pemanenan juga memperhatikan ukuran mentimun yang sesuai dengan permintaan pasar. Pasar swalayan memerlukan mentimun sayur dengan dua kemasan yaitu: (a) Mentimum acar yang panjang buahnya sekitar 10-15cm, berbentuk lurus, kulit mulus dan segar. (b) Mentimum besar yang panjang buahnya 15-20 cm, berbentuk lurus, kulis mulus dan segar. Perkembangan buah mentimum termasuk cepat. Pada umumnya, kegiatan panen dilakukan setiap hari sampai akhir masa panen. Setiap pemanenan, kumpulkan hasil panen di tempat teduh atau gudang berventilasi, sebaiknya ditampung dalam keranjang plastik. Penanganan pasca panen. Tujuan kegiatan ini adalah agar mentimun yang telah dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan kebusukan sehingga mentimun sampai ke konsumen tetap baik. Diantaranya penyortiran buah mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang baik. Selanjutnya buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan. (Cybex)